Budal Puncak Songo Likur, PR IPNU-IPPNU Banget Gali Makna Perjuangan dan Kebersamaan

KUDUS, Pelajarkaliwungu.com – Dalam rangka menumbuhkan semangat perjuangan, kebersamaan, dan kekuatan mental kader, Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU

Desa Banget menggelar kegiatan bertajuk "Budal Puncak Songo Likur" pada Selasa (1/7/2025). Kegiatan ini mengambil jalur pendakian via Basecamp Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, dan diikuti oleh puluhan kader muda Nahdlatul Ulama yang penuh semangat dan antusias.

Kabut tebal yang menyelimuti jalur pendakian sejak pagi tak menyurutkan langkah para peserta. Dengan membawa perlengkapan sederhana dan niat yang kuat, mereka memulai perjalanan menuju Puncak Songo Likur. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pelepas penat, tetapi juga wahana pembentukan karakter kader melalui pendekatan alam dan spiritualitas. Mengusung tema “Sluman – Slumun – Slamet", kegiatan ini mengandung pesan filosofis Jawa yang mengajarkan kesederhanaan, kehati-hatian, dan harapan akan keselamatan dalam setiap langkah perjuangan.

Ketua PR IPNU Banget, Rekan Huda, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya membentuk kader yang tidak hanya tangguh secara organisatoris, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual. “Kami ingin para kader terbiasa menghadapi medan yang menantang, baik secara fisik maupun emosional. Pendakian ini menjadi simbol dari perjuangan panjang dalam organisasi yang penuh liku namun harus tetap dijalani bersama,” jelasnya.

Ketua PR IPPNU Banget, Rekanita Shafira turut menegaskan bahwa nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong sangat terasa dalam perjalanan kali ini. “Kami saling bantu, saling tunggu, dan saling menyemangati. Semua lelah terbayar ketika kami sampai di puncak. Di situlah rasa bangga menjadi bagian dari IPNU-IPPNU benar-benar terasa,” ujarnya dengan penuh haru.

Sepanjang perjalanan, peserta disuguhkan dengan keindahan alam Rahtawu yang memanjakan mata: pepohonan hijau, udara sejuk, serta suara alam yang menenangkan hati. Perjalanan yang cukup menantang justru menjadi momen untuk mempererat persaudaraan. Tidak sedikit peserta yang saling berbagi logistik, memotivasi yang hampir menyerah, bahkan bernyanyi bersama untuk menumbuhkan semangat.

Sesampainya di Puncak Songo Likur, kegiatan dilanjutkan dengan refleksi bersama, doa syukur, dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan organisasi. Kabut yang menyelimuti puncak seolah menjadi saksi bisu atas rasa bangga dan syukur yang dirasakan para peserta. Salah satu peserta, Rekan Shobri, mengaku momen tersebut akan selalu ia kenang. “Kami sadar bahwa organisasi bukan hanya soal rapat dan program kerja, tapi juga tentang rasa, tentang kebersamaan, tentang saling memahami di tengah perjuangan,” tuturnya.

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan sesi dokumentasi sebagai simbol kebersamaan dan semangat juang yang menyala. PR IPNU-IPPNU Banget berharap, semangat yang telah dibangun di puncak ini tidak berhenti di atas gunung, tetapi terus hidup dan ditularkan dalam kehidupan masyarakat. Puncak Songo Likur hanyalah awal perjuangan yang sesungguhnya adalah saat para kader kembali turun, membawa semangat Aswaja ke tengah-tengah umat.


Penulis : Huda

Editor : Aurora

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler